NO GLORY,BUT HISTORY!!

  No Glory, But History!

Yuuupps kali ini gue akan menceritakan sedikit pengalaman  gue di ajang sukan sea 2017 atau yang disini akrab disapa sea games 2017.
Pesta Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara.

Nahhh singkat ceritanya, gue adalah salah satu atlet yang berkesempatan mewakili Indonesia di ajang tersebut pada cabang field hockey. Mesti di catet tapi yaaaaa field hockey bukan  indoor hockey, karena memang permainan ini serupa namun tak sama. Pada cabang hockey, Indonesia menurunkan 4 tim putra-putri yang terdiri dari 2 tim indoor hockey dan 2 tim field hockey.

Lain halnya dengan tim indoor hockey yang memang dibebankan target memperoleh medali 1 emas dan 1 perak, mereka di support penuh oleh pemerintah dalam hal ini Satlak PRIMA baik itu mengenai program training camp yang mewah (dibanding kami) dan try out ke luar negeri yaitu ke Iran. Beda cerita untuk yang field hockey, tim ini serba mandiri dengan full di biayai oleh FHI ( Federasi Hockey Indonesia ) bukan dari pemerintah.

Sooo, readers mesti tau dulu yaaaa!! Dan tentu lah target kami (read: field hockey ) jauh berbeda dengan mereka (indoor hockey). Eeett udah lah yaaaaa gausah di lanjutin lagi. Gak mau bandingin siiiii tapi yaa itu basic yang perlu readers tau aja. Kan gue cuma  mau sedikit cerita tentang pengalaman pribadi gue aja main di ajang tersebut. 

Bagi gua main di ajang seagames ini adalah sebagian dari mimpi-mimpi yang telah terwujud. Jangan di tanya gimana perasaan gue ketika dapat kesempatan dan kepercayaan untuk dapat mengibarkan bendera Indonesia dan mengharumkan nama bangsa di negara tetangga, "negeri jiran". Takut iyaaa dan senang juga pastinya.
Dengan persiapan yang super minim dan dengan banyak kendala di luar urusan atlet , terbentuk lah tim field hockey putra dan putri Indonesia. (Gue main di tim putri).

Persiapan minim yang kami jalani pun diisi dengan penuh drama, mulai dari adanya seleknas tahap 2 di karenakan ada beberapa pemain yang terpanggil mengikuti seleksi tersebut di luar dari daftar pemain yang terpanggil dan telah terpangkas pada seleksi tahap 1, lalu adanya pemindahan pemusatan latihan dari surabaya (stadion dharmawangsa) ke bandung (stadion jalak harupat) yang harus menempuh perjalanan jalur darat (bus) selama 26 jam , pemangkasan atlet yang terlalu lama, penggabungan atlet yang terlalu dekat dengan event, dan banyak kendala-kendala lain yang lebih sensitif yang tidak bisa di ceritakan disini.

Singkat cerita, setelah di hadapkan dengan kendala-kendala di atas kami tim field hockey Indonesia tetap semangat latihan dengan segala keterbatasan yang ada. Setelah pemusatan latihan yang kurang lebih 17 hari, kami berangkat dari Bandung ke Jakarta untuk mengikuti acara pelepasan kontingen Indonesia dengan bapak Presiden di istana negara. Esoknya, kami tim field hockey Indonesia berangkat ke Malaysia untuk try out atau uji latih di kuala terengganu.

Dari Indonesia ke Malaysia, kami flight dengan pesawat tujuan kuala lumpur, lalu sesampainya disana kami melanjutkan perjalanan menuju kuala terengganu menggunakan bus selama 6 jam. Kami datang untuk try out di kuala terengganu karena pada saat ini daerah yang terkuat atau memiliki prestasi yang bagus di liga senior malaysia adalah kuala terengganu. And then, kami di terengganu dijamu dan difasilitasi dengan sangat baik, dan kami pun dapat bantuan pelatih asing dari kuala terengganu yaitu coach Harun Al Rasyid. Dengan bantuan coach Harun, kami lebih dapat melihat kesalahan-kesalahan dalam tim atau pun pribadi dan mendapatkan solusi yang cukup memuaskan untuk masalah tim kami sehingga sangat tepat untuk diterapkan di lapangan. Menurut gue, terengganu pun meninggalkan kenangan yang sangat baik bagi gue dengan segala cerita yang ada didalamnya.

Tiba lah saatnya bagi kami untuk menghadapi event yang sesungguhnya dan menjadi tujuan kami datang kesana. Kami berangkat menuju kuala lumpur. Sama Seperti perjalanan perjalanan sebelumnya kami menggunakan jalur favorite kami hehee 
Yupsss jalur darat (bus) selama 6 jam . 

Selama event SeaGames di kuala lumpur, tim field hockey menempati Hotel Royal Chulan Bukit Bintang dengan beberapa cabor (cabang olahraga) seperti sepak bola , basketball, renang, silat dan cabang-cabang lainya. Pada sea games 2017, cabang olahraga field hockey diikuti oleh beberapa negara peserta yaitu; Myanmar, Thailand, Singapore, Indonesia dan tentunya tuan rumah Malaysia.

Match pertama, Indonesia field hockey putri bertemu dengan tim negara Thailand. Pertandingan pertama di event yang besar selalu terasa menegangkan dan nervous pun mulai menyerang gue tapiii ketika gue masuk kelapangan dan menyanyikan lagu kebangsaan negara kita INDONESIA RAYA, ternyata terasa beda ya menyanyikan lagu kebangsaan kita di tanah air Indonesia dan di negri Jiran (Malaysia) dannn  nervous gue langsung hilang gitu aja. Poin yang kami dapatkan pada match pertama dengan negara Thailand adalah 1(Satu), artinya kami Draw lawan mereka.


Dan pada match ke-2 kami di hadapkan dengan tuan rumah Malaysia, everybody know lah kalau Malaysia sudah mempunyai peringkat di tingkat dunia, tapi bukan berarti kami menyerah dengan keadaan meskipun dari awal kami tau akan kalah hehe. Alhasil pertandingan berakhir dengan skor (MAS) 11-0 (INA), dengan begitu sangat jelas bahwa kami tidak mendapatkan poin di pertandingan ini. Kali ini kami di kalahkan sangat telak oleh Malaysia, tapi boleh jadi esok lusa  mereka yang akan kami kalahkan. "Cause impossible is nothing", right?

Pertandingan berikutnya kami melawan Myanmar, dalam pertandingan ketiga ini kami menang dan berhasil meraih poin penuh yaitu 3 dengan skor (MYA) 0-3 (INA). Pada game kali ini goal di sumbangkan oleh kaka Irianti (Incess), kaka Nur (Lalat), dan Rayhan (gue loh maksudnya) hehehe Yups itu adalah goal pertama gue dan satu satunya yang gue cetak selama di ajang tersebut. Dari segi nilai mungkin setiap goal sama saja nilainya satu, tapi buat gue pribadi goal ini sangat begitu bernilai karena gue dapat mengukir nama gue di daftar pencetak goal dalam ajang sebesar SeaGames dan dalam naungan panji Merah-Putih pastinya.

Singapore, tim ini menjadi tim terakhir yang kami hadapi dan merupakan pertandingan yang sangat menentukan yang bisa menjadi batu loncatan atau malah menjadi batu sandungan. Pasalnya, setelah melakoni 3 pertandingan kemarin kami mampu mengumpulkan 4 poin dari hasil 1 kemenangan, 1 seri, dan 1 kalah. Pertandingan terakhir di fase penyisihan ini begitu berarti buat kami, andai kami berhasil mengalahkan tim Singapore, kami lah yang berhak melaju ke partai grand final menghadapi Malaysia yang telah melenggang mulus terlebih dahulu. "Yes, now or never!" Kalimat tersebut seolah terbesit dibenak kami saat itu. Kami akan mengukir sejarah untuk Indonesia jika mampu melaju ke final apalagi sampai memenangkan medali emas, setidaknya medali perak pun sebuah pencapaian terbaik untuk sampai saat ini. Pertandingan berlangsung begitu sengit, sampai kuarter 3 kami masih mampu mengimbangi permainan Singapore yang sama-sama bermain agresif. Namun sayang, begitu memasuki kuarter 4 kami seolah kehilangan kendali permainan tim kami dan kehilangan konsentrasi bermain. Kami diberondong kebobolan 4 goal beruntun tanpa bisa membalas 1 goal pun pada pertandingan itu. Sangat mengecewakan dan membuat gue pribadi sedih, karena ambisi untuk dapat meraih minimal medali perak sudah pupus. Tapi, hasil kemenangan tersebut tak lantas membawa Singapore ke partai grand final karena mereka kalah poin oleh tim Thailand yang melaju menghadapi tim Malaysia.


Berkaca dari kekalahan di partai penentuan melawan Singapore tadi, peluang masih ada untuk meraih medali perunggu yang setidaknya dapat menjadi pelipur lara. Perebutan tempat ketiga dalam meraih medali perunggu mempertemukan Indonesia dengan tim Singapore kembali. Karena di pertemuan pertama pada fase penyisihan kami kalah 0-4 dari Singapore, kami bertekad untuk membalikkan keadaan dengan memenangkan pertandingan dan meraih medali perunggu. Namun pada kenyataannya, lagi lagi kami harus menelan pil pahit kekalahan dari tim tersebut. mereka memang tidak bermain bagus pada pertandingan itu, tapi kami pun tidak dapat memaksimalkan peluang dan malah bermain dibawah perform tebaik kami. Pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Singapore, dan membuat mereka bercokol di peringkat keiga meraih medali perunggu.

No glory, but History!
Yuuupps tidak ada kejayaan yang diraih, tidak ada medali yang dibawa pulang, dan mungkin tidak ada kebanggaan yang dipersembahkan untuk Indonesia. Tapi, ini adalah sejarah, buat diri gue pribadi tentunya. Sebuah kebanggan bisa turut ambil bagian dalam ajang sebesar SeaGames yang sebelumnya hanya menjadi angan dan cita-cita semata. Setiap tetesan keringat dan airmata yang keluar seolah menjadi pertanda dari arti sebuah perjuangan, meski tanpa hasil yang maksimal tapi setidaknya kami telah berjuang secara maksimal untuk Indonesia tanah air tercinta.




 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer